PHRI Yogyakarta Dorong Investasi Perhotelan di Tiga Kabupaten ini

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mendorong agar sebaran hotel di provinsi itu bisa lebih merata ke lima kabupaten/kota.

“Saat ini mayoritas hotel di DIY masih terpusat di dua wilayah, yakni di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,” kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Kamis, 12 Januari 2023.

Dalam pertemuan itu, PHRI mendapat dukungan Pemerintah DIY agar pembangunan hotel baru di masa mendatang agar lebih menyebar atau tidak lagi terpusat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Pembangunan hotel baru dapat diupayakan lebih terfokus merambah tiga wilayah DIY lain yang masih minim hotel, yakni Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

“Saat ini sudah ada beberapa hotel baru di tiga kabupaten itu, Insya Allah tahun 2023 ini berdatangan lagi investor hotel yang akan membangun di wilayah Kulon Progo dan Bantul,” kata Deddy.

Terpusatnya sebaran hotel di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman sudah menjadi rahasia umum. Kota Yogyakarta memiliki sejumlah destinasi populer seperti Malioboro, Tugu Jogja, Keraton dan destinasi lain. Sedangkan Kabupaten Sleman, selain destinasi di lereng Gunung Merapi-nya dikenal sebagai pusatnya kampus di Yogya.

“Dengan pemerataan hotel di lima kabupaten/kota itu juga bisa mendorong tingkat kunjungan wisatawan terus terjaga,” kata Deddy.

Sebab, berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, sebagian pelancong yang tak mendapat kamar saat reservasi di Kota Yogya atau Sleman yang sudah penuh, akhirnya memilih mencari hotel ke daerah lain, seperti ke wilayah Magelah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

PHRI DIY mencatat, selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 lalu, okupansi hotel di DIY hampir mencapai 100 persen. “Tingkat okupansi libur akhir tahun 2022 kemarin hotel se DIY baik bintang dan non bintang mencapai 98,2 persen, ini malah mengalahkan tingkat okupansi hotel pada tahun sebelum pandemi Covid-19, yakni 2018-2019 lalu,” kata Deddy yang menyebut okupansi tertinggi terutama tanggal 24 dan 31 Desember.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan sepanjang 2022, total ada sebanyak 7,4 juta wisatawan dari berbagai daerah menyambangi Kota Yogyakarta. “Dari kunjungan itu, rata-rata uang yang dibelanjakan wisatawan menyentuh Rp 1,97 juta dari perkiraan target Rp 1,6 juta per wisatawan,” kata dia.

Dari 7,4 juta wisatawan yang datang ke Yogyakarta sepanjang 2022, 800 ribu wisatawan datang pada Desember. “Pada 2022 kemarin untuk lama tinggal atau length of stay meningkat jadi 1,86 hari dari target 1,7 hari,” kata Wahyu.